Bale

From Akal Lokal
Bale/rumah adat Bayan (Foto: Sumartini, Knowledge Mangement)

Bale adalah sebutan untuk rumah adat Bayan. Rumah adat ini terletak di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Biasanya masyarakat adat Bayan menggunakan Bale sebagai tempat tinggal atau tempat untuk berlindung dan untuk ritus hidup masyarakat adat Bayan. Rumah adat ini masih sangat tradisional. Terbuat dari daun rumbia dan berdinding bambu.

Bale memiliki makna yang berkaitan dengan sosok Inaq (ibu). Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan rumah, diidentikkan dengan ibu.

Berdasarkan makna ini, masyarakat Sasak mengembangkan konsep tata ruang yang memberikan penghormatan kepada perempuan. Sehingga ruang tertutup disediakan untuk ibu dan anak perempuan. Selain itu, Bale juga dipenuhi dengan ukiran-ukiran khas Bayan. Ukiran yang indah menambah keelokan dari rumah adat ini.  

Tiang Rumah Adat Bayan

Tiang Bale (Foto: Sumartini, Knowledge Magement


Di rumah adat Bayan, ada filosifi terkait tiang penyangganya.

Tiang yang berada di depan rumah adat ini berjumlah 5 buah. Di setiap tiangnya, terdapat aksara sasak. Aksara ini memiliki makna, yakni "Waktu Lima" (sholat lima waktu). Sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Makna "Waktu Lima" ini menunjukan jejak masuknya agama Islam di Bayan. Menurut sejarah, ajaran Islam dibawa oleh salah satu ulama dari pulau Jawa; Sunan Giri.

Selain menunjukkan masyarakat Bayan yang mayoritas muslim. Makna tiang penyangga ini juga diartikan sebagai tiang agama dalam ajaran Islam.