Gigi Balang

From Akal Lokal
Hasil tenun dengan motif Gigi Balang milik Denda Desti, anggota Kelompok Tenun Belida Bayan. (Foto: Raden Winadi/TUK2)

Gigi Balang adalah salah satu motif tenun khas dari wilayah Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Bentuk dan Asal-Usul

Secara harfiah, "gigi balang" berarti gigi belalang.

Menggambarkan bentuk segitiga kecil yang berjajar dan melambangkan kekuatan, ketangkasan, serta kesiapan.

Di Bayan, kain ini hanya dikenakan saat upacara khitanan; sebuah ritus penting dalam daur hidup laki-laki. Artinya, kain ini tak hanya sekedar busana. Melainkan bagian dari ritual peralihan menuju kedewasaan. Dengan mengenakan kain bermotif gigi balang, masyarakat Bayan percaya bahwa sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, tangkas, dan siap menjalani tanggung jawabnya. Hal ini menunjukkan kedekatan masyarakat Bayan dengan simbolisme dan nilai spiritual.

Fungsi Sosial dan Spiritual

Di Bayan, tenun tidak hanya tentang keindahan visual. Setiap helai benang yang ditenun oleh perempuan adat adalah pengetahuan yang hidup, mengandung pesan moral, doa, dan harapan bagi generasi penerus.

Motif gigi balang adalah contoh nyata bagaimana kain bisa menjadi media perekam sejarah dan nilai-nilai budaya.

Ketika seorang anak laki-laki dikhitan, ia tidak hanya mengalami perubahan fisik, tetapi juga transformasi sosial. Kain ini menjadi penanda statusnya yang baru; sebagai calon pemimpin, pelindung, dan penerus adat.

Sumber:

Putra, I.G.N. Agung (2015). Kain Tenun Tradisional Nusa Tenggara Barat: Identitas, Simbolisme, dan Nilai Budaya. (Bisa ditemukan di laman perpustakaan Kemendikbud atau UGM).

Pusat Kajian Budaya Indonesia Timur, Universitas Mataram.

BPS Provinsi NTB — data pelestarian budaya dan produksi tenun di Lombok.