Ikan Napoleon
Ikan Napoleon merupakan salah satu ikan karang besar yang hidup pada daerah tropis. Kehidupan hewan ini umumnya sama dengan ikan karang lain yang hidup secara menyendiri dan pemalu. Walaupun begitu, biasanya ia sangat ramah dengan para penyelam. Makanannya berupa beberapa jenis landak laut, moluska, dan krustasea.
Ikan Napoleon berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem terumbu karang karena memangsa bintang laut mahkota (Acanthaster planci), suatu jenis hewan laut yang suka memakan polip karang dan merusak karang. Jadi, jika populasi ikan Napoleon ini menurun, maka populasi bintang laut duri dan bulu babi akan meledak dan merusak karang. Karena itu, ikan Napoleon juga disebut Ikan Raja Karang.
Mengapa ikan napoleon perlu dilindungi?
Penangkapan ikan Napoleon umumnya menggunakan racun sianida dan merusak ekosistem terumbu karang.
Ikan Napoleon merupakan ikan yang memerlukan waktu lama untuk mencapai usia matang reproduktif. Ikan Napoleon menjadi matang seksual pada usia 5 sampai 7 tahun (pada ukuran 40–60 cm).
Ikan Napoloen di Negara Malaysia dan Filipina, sudah tidak boleh ditangkap dan diperdagangkan. Australia juga melarang adanya kegiatan mengambil dan memiliki ikan Napoleon.
Sedangkan di Indonesia memungkinkan memancing hanya untuk penelitian, marikultur, dan memancing rakyat berlisensi. Namun sayangnya bahkan di Wakatobi, beberapa nelayan masih menangkap ikan Napoleon dalam skala besar untuk dijual.
Sumber:
Alfa Gasani 2019. ARO Penjelajah Terumbu Karang Wakatobi. Yogyakarta: Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Akar Embun
