Pale

From Akal Lokal
Jumali Maku, potret petani yang menanam padi benih lokal Gorontalo. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto)

Pale merupakan bahasa lokal untuk tanaman padi di Gorontalo. Provinsi di Pulau Sulawesi bagian utara ini sesungguhnya mempunyai banyak jenis pale atau padi lokal. Antara lain adalah; padi ponelo putih, ponelo merah, maraya (kuning), manggiso (ada yang putih, ada yang kuning, dan ada yang merah dengan bulir agak besar). Rata-rata padi yang biasa ditanam di ladang ini berumur empat bulan untuk bisa dipanen.[1]

Ciri khas Pale

Ciri khas dari pale ini adalah rata-rata memiliki wangi aroma pandan. Saat ditanak, orang-orang tua di Gorontalo biasanya dengan cepat sudah bisa menandai hanya dari aromanya. Harum yang demikian pun juga sudah tercium sejak padi ditumpuk dan ditampi.

Sayangnya, jenis-jenis pale kini sudah sangat jarang ditanam orang. Meski para petani di Desa Saritani, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo; masih kerap menanam padi poleno putih di ladang-ladang mereka.[1]

Potret Sawah Pale Gorontalo. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto)

Sumber:

Menumbuk Pale di Desa Saritani. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto)

Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 22)

  1. 1.0 1.1 Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 22)