Sangia
Sistem Kepercayaan Masyarakat Wakatobi
Masyarakat Wakatobi kuno memiliki kesadaran spiritual dengan mempercayai akan adanya suatu kekuatan di luar diri manusia (kekuatan gaib) yang sering mempengaruhi kehidupan mereka. Mereka percaya, tempat-tempat seperti laut, gunung, tanjung, kolam, pohon-pohon besar, dan tempat-tempat yang mengherankan atau menakjubkan memiliki penghuni yang disebut sangia.
Kata sangia ini berasal dari kata Sang Hyang yang merupakan produk kepercayaan Hindu Kuno[1]. Kata “Hyang” sendiri dikenal dalam bahasa Melayu, Kawi, Jawa, Sunda, dan Bali yang berarti keberadaan spiritual tak kasat mata yang memiliki kekuatan supranatural. Keberadaan spiritual ini dapat bersifat ilahiah. Di kemudian hari, istilah sangia ini tidak hanya merujuk pada sosok mahluk tapi juga berarti lebih luas, yakni terkait tempat dan kekuatan gaib.
Sumber:
Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Jakarta:Terasmitra dan Kapasungu
- ↑ Asliah Zainal, Menjaga Adat, Menguatkan Agama: Katoba dan Identitas Muslim Muna (Depublish, Yogyakarta, 2018), halaman 163
