Sego Wiwit

From Akal Lokal
Hidangan Sego Wiwit. (Foto: Visiting Jogja)

Sego Wiwit; Ritual Syukur Masyarakat Agraris

Tradisi Sego Wiwit adalah ritual syukur masyarakat agraris di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur yang menandai awal panen padi. Upacara ini diawali dengan doa dan pemotongan padi pertama sebagai simbol penghargaan kepada Tuhan atas hasil panen melimpah. Selain ungkapan syukur, tradisi ini juga bertujuan menjaga keberlanjutan pertanian dengan menyisihkan sebagian padi tua sebagai benih untuk musim tanam berikutnya, sekaligus diyakini dapat menekan serangan hama dan penyakit tanaman.

Hidangan Sego Wiwit

Inti ritual terletak pada kebersamaan melalui hidangan Sego Wiwit, yang terdiri dari nasi putih, telur rebus, sayur kluwih, urap, tempe dan tahu goreng, ikan asin, dan peyek tempe atau teri. Ada pula yang melengkapinya dengan ayam ingkung, jajanan pasar, dan pisang, disajikan di atas daun pisang di tengah sawah. Makan bersama ini tidak hanya mempererat hubungan sosial warga, tetapi juga menjadi momen berbagi, di mana sebagian makanan dibawa pulang sebagai "berkat." Aktivitas ini dahulu sangat dinantikan anak-anak karena keseruan kebersamaan dan sajian istimewa yang jarang ditemui sehari-hari.

Makna Sego Wiwit

Melalui Sego Wiwit, masyarakat diajarkan nilai keseimbangan hidup: syukur kepada Tuhan, harmoni dengan alam, dan solidaritas antarmanusia. Tradisi ini juga menjadi sarana pelestarian budaya, mengajarkan pentingnya keberlanjutan pangan dan silaturahmi. Dengan menggabungkan unsur spiritual, ekologis, dan sosial, Sego Wiwit tetap relevan sebagai warisan budaya yang memperkuat identitas masyarakat agraris di tengah modernisasi.

Penulis Artikel

✍️ Ditulis oleh: Admin

Sumber:

Achroni, Dawud. 2017. Belajar dari Makanan Tradisional Jawa. Jakarta Timur. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa