Tope Le’leng
Tope Le’leng merupakan sebutan lokal untuk Tenun Kajang. Tenun dengan warna dominan hitam ini menjadi simbol budaya yang mencolok dari masyarakat adat Kajang di Sulawesi Selatan.
Filosofi Tenun Kajang
Warna hitam pada tenun Kajang melambangkan persatuan, kekuatan, dan kesederhanaan. Serta menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Sedangkan warna putih mencerminkan kesucian, kedamaian, dan keterbukaan. Ini selaras dengan prinsip Tallasa Kamase-mase; hidup sederhana namun penuh makna.[1]
Motif Tenun Kajang
Tenun Kajang asli memiliki motif putih dan biru yang memanjang. Motif ini disebut dengan Pa’ratu. Kemudian ada motif Tobo-tobo yang berbentuk segitiga putih. Sedangkan pada Tenun Kajang yang dimodifikasi sesuai permintaan pasar memiliki motif tambahan. Seperti motif Pa’ratu bunga-bunga yang bentuk seperti bunga warna merah dan kuning.[2]