Lingai: Difference between revisions

From Akal Lokal
(Created page with "thumb|405x405px|Lingai, (foto: buku jejak cendekia hlm 207) '''''Lingai''''' adalah sebuah tradisi di Pulau Semau yang berkaitan dengan panen. Berbentuk tarian dan nyanyian, yang dilakukan sambil menginjak jagung. ''Li'' berarti '''tari''' dan ''ngai'' berarti '''jagung'''. Tradisi lingai yang dilakukan setelah panen ini mengandung makna yang mendalam. Dahulu, ketika jagung masih menjadi makanan pokok di Semau, tradisi ini sekaligus merupakan cara unt...")
 
No edit summary
Line 1: Line 1:
[[File:Lingai.png|thumb|405x405px|Lingai, (foto: buku jejak cendekia hlm 207)]]
[[File:Lingai.png|thumb|405x405px|''Lingai.'' (Foto: Buku Jejak Cendekia / Edy Susanto, hal. 207)]]
'''''Lingai''''' adalah sebuah tradisi di Pulau Semau yang berkaitan dengan panen. Berbentuk tarian dan nyanyian, yang dilakukan sambil menginjak jagung. ''Li'' berarti '''tari''' dan ''ngai'' berarti '''jagung'''. Tradisi lingai yang dilakukan setelah panen ini mengandung makna yang mendalam. Dahulu, ketika jagung masih menjadi makanan pokok di Semau, tradisi ini sekaligus merupakan cara untuk mengawetkan jagung.  
'''''Lingai''''' adalah sebuah tradisi di [[Pulau Semau]] yang berkaitan dengan panen. Berbentuk tarian dan nyanyian, yang dilakukan sambil menginjak jagung. '''''Li''''' berarti '''tari''' dan '''''ngai''''' berarti '''jagung'''. Tradisi ''lingai'' yang dilakukan setelah panen ini mengandung makna yang mendalam. Dahulu, ketika jagung masih menjadi makanan pokok di [[Pulau Semau|Semau]], tradisi ini sekaligus merupakan cara untuk mengawetkan jagung.<ref name=":0">Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>


Jagung hasil panen yang sudah dipipil, ditebar di atas terpal atau tikar ukuran besar. Di atas tebaran pipilan jagung tersebut lalu ditebar abu hasil bakaran kayu ''kutambing''. Abu tersebut adalah bagian penting dari proses injak jagung ini. Karena, dianggap bisa menjaga jagung agar tetap kering dan terhindar dari kutu.
Jagung hasil panen yang sudah dipipil, ditebar di atas terpal atau tikar ukuran besar. Di atas tebaran pipilan jagung tersebut lalu ditebar abu hasil bakaran kayu '''''kutambing'''''. Abu tersebut adalah bagian penting dari proses injak jagung ini. Karena, dianggap bisa menjaga jagung agar tetap kering dan terhindar dari kutu.<ref name=":0" />


== Sumber ==
== Sumber: ==
<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1NrN0aHX2NqsOpID19UgV0gX_DfI9GEl8/view?usp=drive_link Jejak Cendekia Nusantara]. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15
[[Category:Pertanian]]
[[Category:Pertanian]]
<references />
[[Category:Kearifan Lokal]]
[[Category:Semau]]

Revision as of 10:10, 7 January 2025

Lingai. (Foto: Buku Jejak Cendekia / Edy Susanto, hal. 207)

Lingai adalah sebuah tradisi di Pulau Semau yang berkaitan dengan panen. Berbentuk tarian dan nyanyian, yang dilakukan sambil menginjak jagung. Li berarti tari dan ngai berarti jagung. Tradisi lingai yang dilakukan setelah panen ini mengandung makna yang mendalam. Dahulu, ketika jagung masih menjadi makanan pokok di Semau, tradisi ini sekaligus merupakan cara untuk mengawetkan jagung.[1]

Jagung hasil panen yang sudah dipipil, ditebar di atas terpal atau tikar ukuran besar. Di atas tebaran pipilan jagung tersebut lalu ditebar abu hasil bakaran kayu kutambing. Abu tersebut adalah bagian penting dari proses injak jagung ini. Karena, dianggap bisa menjaga jagung agar tetap kering dan terhindar dari kutu.[1]

Sumber:

Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15

  1. 1.0 1.1 Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15