Sagu: Difference between revisions
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
No edit summary |
||
| (One intermediate revision by one other user not shown) | |||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Screenshot 2025-01-07 131750.png|thumb|Proses menebang pohon Sagu. (Sumber Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto)]] | |||
Dari dua belas desa di Pulau Kadelupa-[https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi], tiga di antaranya ditumbuhi oleh pohon '''sagu''' '''''(Metroxylon sagu)''''', sejenis tanaman palma. Yaitu, Horuo, Sombano, dan Balasuna. Maka, tak heran bila dikatakan bahwa sagu adalah salah satu bentuk kedaulatan pangan di [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi]. Setidaknya, dahulu demikian adanya. | Dari dua belas desa di Pulau Kadelupa-[https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi], tiga di antaranya ditumbuhi oleh pohon '''sagu''' '''''(Metroxylon sagu)''''', sejenis tanaman palma. Yaitu, Horuo, Sombano, dan Balasuna. Maka, tak heran bila dikatakan bahwa sagu adalah salah satu bentuk kedaulatan pangan di [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi]. Setidaknya, dahulu demikian adanya. | ||
Daya adaptasi pohon sagu tinggi. Ia dapat tumbuh di dataran rendah hingga di ketinggian 700 mdpl. Baik di rawa air tawar, rawa gambut, daerah sepanjang aliran sungai, atau di sekitar sumber air. Bahkan di lahan kritis di mana tanaman perkebunan dan tanaman pangan lain enggan hidup. Yang penting, tanahnya kaya bahan organik dengan kadar sedikit asam. | |||
Pohon sagu merupakan tumbuhan yang tak perlu dipelihara khusus, tapi rumitnya memanen pati sagu, membuat harga tepung sagu menjadi lebih mahal dibandingkan beras. Sebagai tanaman konsumsi, sagu tumbuh di hutan, bukan di kebun. Untuk dapat dipanen tepungnya, harus ditunggu sampai sebatang pohon sagu berumur setidaknya sekitar 8-12 tahun. | Pohon sagu merupakan tumbuhan yang tak perlu dipelihara khusus, tapi rumitnya memanen pati sagu, membuat harga tepung sagu menjadi lebih mahal dibandingkan beras. Sebagai tanaman konsumsi, sagu tumbuh di hutan, bukan di kebun. Untuk dapat dipanen tepungnya, harus ditunggu sampai sebatang pohon sagu berumur setidaknya sekitar 8-12 tahun. | ||
| Line 5: | Line 9: | ||
== Memanen Sagu == | == Memanen Sagu == | ||
Memanen sagu dalam prosesnya membutuhkan air yang banyak. Karena itu, harus dilakukan saat musim hujan. Secara tradisional memanen sagu tak memerlukan butuh banyak alat. Sebagian malah bisa dibuat di tempat, termasuk pemarut dan penumbuk. Meski sekarang kebanyakan sudah pakai mesin, bahkan ada yang menggunakan ''chainsaw'' daripada kapak. | Memanen sagu dalam prosesnya membutuhkan air yang banyak. Karena itu, harus dilakukan saat musim hujan. Secara tradisional memanen sagu tak memerlukan butuh banyak alat. Sebagian malah bisa dibuat di tempat, termasuk pemarut dan penumbuk. Meski sekarang kebanyakan sudah pakai mesin, bahkan ada yang menggunakan ''chainsaw'' daripada kapak. | ||
== Makanan dari Sagu == | == Makanan dari Sagu == | ||
Tepung sagu bisa dibikin menjadi bubur sagu dan berbagai makanan olahan lainnya. Antara lain yang dikenal adalah ''sinole''. Bentuknya mirip seperti tiwul di Jawa atau nasi kering. Dibuat dengan menyangrai campuran tepung sagu dan parutan kelapa, yang diberi air dan garam. ''Sinole'' dimakan bersama taburan gula aren. Atau, sebagai teman ikan bakar, makanan spesial di daerah timur. | Tepung sagu bisa dibikin menjadi bubur sagu dan berbagai makanan olahan lainnya. Antara lain yang dikenal adalah ''sinole''. Bentuknya mirip seperti tiwul di Jawa atau nasi kering. Dibuat dengan menyangrai campuran tepung sagu dan parutan kelapa, yang diberi air dan garam. ''Sinole'' dimakan bersama taburan gula aren. Atau, sebagai teman ikan bakar, makanan spesial di daerah timur. | ||
| Line 15: | Line 17: | ||
== Sumber: == | == Sumber: == | ||
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=drive_link Jejak Pangan Lokal Nusantara]. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 122) | Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=drive_link Jejak Pangan Lokal Nusantara]. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 122) | ||
Suwarno, Harijanto dan Aditya Widya Putri. 2021. [https://drive.google.com/file/d/1CzVPGqhrzO0YlNaiMClTcJdrhcxDG0F-/view?usp=sharing Siasah]. Jakarta: Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Kaoem Telapak (hal. 234) | |||
[[Category:Pangan Lokal]] | [[Category:Pangan Lokal]] | ||
[[Category:Pertanian]] | [[Category:Pertanian]] | ||
[[Category:Wakatobi]] | [[Category:Wakatobi]] | ||
Latest revision as of 09:41, 23 January 2025
Dari dua belas desa di Pulau Kadelupa-Wakatobi, tiga di antaranya ditumbuhi oleh pohon sagu (Metroxylon sagu), sejenis tanaman palma. Yaitu, Horuo, Sombano, dan Balasuna. Maka, tak heran bila dikatakan bahwa sagu adalah salah satu bentuk kedaulatan pangan di Wakatobi. Setidaknya, dahulu demikian adanya.
Daya adaptasi pohon sagu tinggi. Ia dapat tumbuh di dataran rendah hingga di ketinggian 700 mdpl. Baik di rawa air tawar, rawa gambut, daerah sepanjang aliran sungai, atau di sekitar sumber air. Bahkan di lahan kritis di mana tanaman perkebunan dan tanaman pangan lain enggan hidup. Yang penting, tanahnya kaya bahan organik dengan kadar sedikit asam.
Pohon sagu merupakan tumbuhan yang tak perlu dipelihara khusus, tapi rumitnya memanen pati sagu, membuat harga tepung sagu menjadi lebih mahal dibandingkan beras. Sebagai tanaman konsumsi, sagu tumbuh di hutan, bukan di kebun. Untuk dapat dipanen tepungnya, harus ditunggu sampai sebatang pohon sagu berumur setidaknya sekitar 8-12 tahun.
Memanen Sagu
Memanen sagu dalam prosesnya membutuhkan air yang banyak. Karena itu, harus dilakukan saat musim hujan. Secara tradisional memanen sagu tak memerlukan butuh banyak alat. Sebagian malah bisa dibuat di tempat, termasuk pemarut dan penumbuk. Meski sekarang kebanyakan sudah pakai mesin, bahkan ada yang menggunakan chainsaw daripada kapak.
Makanan dari Sagu
Tepung sagu bisa dibikin menjadi bubur sagu dan berbagai makanan olahan lainnya. Antara lain yang dikenal adalah sinole. Bentuknya mirip seperti tiwul di Jawa atau nasi kering. Dibuat dengan menyangrai campuran tepung sagu dan parutan kelapa, yang diberi air dan garam. Sinole dimakan bersama taburan gula aren. Atau, sebagai teman ikan bakar, makanan spesial di daerah timur.
Sagu sudah tak banyak diminati lagi oleh masyarakat Wakatobi. Orang-orang di sana kini umumnya lebih memilih beras, singkong, atau jagung sebagai makanan pokoknya.
Sumber:
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 122)
Suwarno, Harijanto dan Aditya Widya Putri. 2021. Siasah. Jakarta: Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Kaoem Telapak (hal. 234)
