Saneh: Difference between revisions

From Akal Lokal
(Created page with "'''''Saneh''''' adalah struktur pondokan sederhana yang dibangun menggunakan daun gewang ''(Corypha utan)'', sejenis palem lokal. Daun gewang digunakan sebagai atap dan dinding, sementara rangkanya terbuat dari kayu lokal. Biasanya dibangun tanpa paku atau semen, hanya dengan ikatan dari tali atau rotan. File:Saneh.jpg|alt=Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Wea...")
 
No edit summary
Line 1: Line 1:
'''''Saneh''''' adalah struktur pondokan sederhana yang dibangun menggunakan [[Nyiru|daun gewang]] ''(Corypha utan)'', sejenis palem lokal. Daun gewang digunakan sebagai atap dan dinding, sementara rangkanya terbuat dari kayu lokal. Biasanya dibangun tanpa paku atau semen, hanya dengan ikatan dari tali atau rotan.
'''''Saneh''''' adalah struktur pondo sederhana yang dibangun menggunakan daun gewang ''(Corypha utan)''<ref name=":0">Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)
[[File:Saneh.jpg|alt=Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life]]
</ref>, sejenis pohon palma yang berbatang rendah dengan daun panjang menyerupai telapak tangan. Daun ini juga sering dipakai untuk membuat [[nyiru]].
Pondokan ini dirancang untuk memberikan kenyamanan di iklim panas dan kering. Pondokan ini sering digunakan oleh masyarakat untuk berteduh pada saat berada di ladang. ''Saneh'' mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Penggunaan daun gewang sebagai material bangunan menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan sekitar yang notabene merupakan wilayah endemik daun gewang.
 
== Struktur ''Saneh'' ==
Daun gewang digunakan sebagai atap dan dinding, sementara rangkanya terbuat dari kayu lokal. Biasanya dibangun tanpa paku atau semen. Hanya dengan ikatan dari tali atau rotan.
[[File:Saneh.jpg|alt=Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|''Saneh''. (Foto: Sumartini / WFL)]]
 
== Fungsi ''Saneh'' ==
Pondok ini dirancang untuk memberikan kenyamanan di iklim panas dan kering. Pondok ini sering digunakan oleh masyarakat untuk berteduh pada saat berada di ladang.<ref name=":0" />
 
''Saneh'' mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Penggunaan daun gewang sebagai material bangunan menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Dimana terdapat banyak tanaman ini.


== Sumber ==
== Sumber ==
<ref>Sumartini dalam Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life
</ref>
[[Category:Kearifan Lokal]]
[[Category:Kearifan Lokal]]
[[Category:Budaya]]
[[Category:Budaya]]
Line 12: Line 17:
[[Category:Arsitektur]]
[[Category:Arsitektur]]
[[Category:Kefamenanu]]
[[Category:Kefamenanu]]
<references />
[[Category:Timor]]

Revision as of 08:42, 3 June 2025

Saneh adalah struktur pondo sederhana yang dibangun menggunakan daun gewang (Corypha utan)[1], sejenis pohon palma yang berbatang rendah dengan daun panjang menyerupai telapak tangan. Daun ini juga sering dipakai untuk membuat nyiru.

Struktur Saneh

Daun gewang digunakan sebagai atap dan dinding, sementara rangkanya terbuat dari kayu lokal. Biasanya dibangun tanpa paku atau semen. Hanya dengan ikatan dari tali atau rotan.

Dokumentasi Sumartini dalam Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life
Saneh. (Foto: Sumartini / WFL)

Fungsi Saneh

Pondok ini dirancang untuk memberikan kenyamanan di iklim panas dan kering. Pondok ini sering digunakan oleh masyarakat untuk berteduh pada saat berada di ladang.[1]

Saneh mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Penggunaan daun gewang sebagai material bangunan menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Dimana terdapat banyak tanaman ini.

Sumber

  1. 1.0 1.1 Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)