Peralatan pertanian yang digunakan: Difference between revisions
From Akal Lokal
Lia de Ornay (talk | contribs) (Created page with "'''Beragam peralatan yang digunakan oleh masyarakat Bali''' dalam keseluruhan aktivitas bercocok tanam meliputi : # Peralatan ''metekap'' (membajak) Peralatan tradisional ini terdiri dari ''uga'' ditaruh pada leher kedua ekor sapi yang kemudian di ikat pada ''tengala'' dan ''lampit'' yang berfungsi untuk membajak sawah. # ''Tambah'' (cangkul): Digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput, atau meratakan tanah dan masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 10: | Line 10: | ||
Sumber: Buku Sangia, hal. 147-148 | Sumber: [https://drive.google.com/file/d/1Axa5TnZ0-CsCc1x7CB1j26fTQva7V20y/view?usp=drive_link Buku Sangia], hal. 147-148 | ||
[[Category:Peralatan pertanian]] | [[Category:Peralatan pertanian]] | ||
Latest revision as of 11:25, 12 December 2024
Beragam peralatan yang digunakan oleh masyarakat Bali dalam keseluruhan aktivitas bercocok tanam meliputi :
- Peralatan metekap (membajak) Peralatan tradisional ini terdiri dari uga ditaruh pada leher kedua ekor sapi yang kemudian di ikat pada tengala dan lampit yang berfungsi untuk membajak sawah.
- Tambah (cangkul): Digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput, atau meratakan tanah dan masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi.
- Petakut/lelakut (orang-orangan sawah): Petakut atau lelakut biasanya dibuat dari batang bambu yang dibungkus dengan jerami dan dibuat mirip seperti orang yang berada di tengah ladang. Tujuannya untuk menghalau burung agar takut memakan biji padi yang sudah menguning.
- Ranggon merupakan gubuk yang berada di tengah ladang. Digunakan sebagai tempat berteduh dan menyimpan peralatan pertanian.
- Peralatan panen: a. Ani-ani/ketam merupakan pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi. Dengan ani�ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong. b. Arit/sabit digunakan untuk memotong padi di sawah. Terbuat dari besi bertangkai, matanya membentuk bulan sabit, karena itu disebut sabit. Dahulu sebagian besar arit merupakan hasil industri rumah tangga. Arit dibuat dari besi atau baja bekas yang ditempa secara tradisional, lalu diberi gagang dari kayu. Arit merupakan alat serba guna, untuk memotong rumput makanan ternak, membersihkan ladang, mengiris manggar kelapa atau enau yang akan disadap niranya, juga untuk menuai padi karena dianggap lebih efektif dari pada ani-ani. Jenis dan ragam arit juga banyak, tergantung kebutuhan dalam menggunakannya, mulai dari yang kecil hingga yang besar, seperti arit pengaritan rumput, pengaritan padi yang matanya bergerigi, hingga arit penyalah dan caluk yang ukurannya lebih besar yang digunakan untuk memotong dahan yang keras dan lebih besar. c. Gerejag/gebotan merupakan alat yang dipakai dalam proses panen di sawah, dimana alat ini berfungsi melepas biji padi dari tangkainya dengan cara tangkai padi diayunkan di gebotan sehingga biji padi bisa terlepas dari tangkainya. d. Keranjang merupakan alat untuk menampung hasil pertanian seperti buah, sayuran, dan bisa juga untuk menampung rumput pakan ternak.
- Peralatan pengolahan dan penyimpanan hasil panen. a. Gelebeg/jineng (lumbung padi) merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan hasil panen. Dahulu kala, petani tidak pernah menjual seluruh beras dan hasil panen lainnya kepada tengkulak, melainkan menyimpannya di gelebeg atau jineng. b. Ketungan, lesung, dan elu merupakan satu paket alat yang digunakan dalam proses pemisahan sekam dari beras. Elu (alu) dibuat dari kayu, bentuknya memanjang seperti tabung dengan diameter sekitar tujuh cm (tergantung besarnya lesung). c. Nyiu (tampah) merupakan anyaman bambu yang berbentuk bundar, biasa digunakan untuk menampi padi atau beras dalam memisahkan latah/antah (ampas) kulit padi. Digunakan dengan bantuan angin, nyiu diayunkan dan ditiup sehingga antah bisa dipisahkan dari beras, juga bisa dipakai untuk menjemur. d. Paon (tungku) digunakan sebagai tempat memasak hasil pertanian. Menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Kelengkapan di paon meliputi cublukan, kuskusan, kekeb, penggorengan, sok nasi, ingka, dan lain-lain.
- Peralatan lainnya. a. Kulkul (kentongan) Merupakan alat komunikasi tradisional antaranggota masyarakat. Umumnya terbuat dari bahan kayu atau bambu, yang mana pada bagian tengahnya terdapat lubang memanjang. Ada empat jenis kulkul yang dikenal masyarakat Bali, yaitu : Kulkul Dewa, Kulkul Bhuta, Kulkul Manusa, dan Kulkul Hiasan. b. Tika/Dewasa Ayu (Kalender Bali) merupakan perhitungan hari baik, penanggalan/kalender yang digunakan sebagai patokan melakukan aktivitas. Misalnya, kapan waktu yang baik dan tepat untuk menabur benih, menanam bibit, memanen tanaman.
Sumber: Buku Sangia, hal. 147-148
