Pohon Rudraksha: Difference between revisions

From Akal Lokal
No edit summary
No edit summary
 
(3 intermediate revisions by one other user not shown)
Line 1: Line 1:
[[File:Pohon Rudraksha dan Produk Turunannya.png|thumb|Pohon Rudraksha dan Produk Turunannya]]
[[File:Pohon Rudraksha dan Produk Turunannya.png|thumb|Pohon Rudraksha dan Produk Turunannya]]
Rudraksha adalah kata dalam bahasa Sansekerta. Rudra berarti Dewa Siwa dan raksha yang artinya mata. Rudraksha lantas dipercaya sebagai air mata Dewa Siwa yang jatuh ke bumi dan tumbuh menjadi pohon rudraksha dan memiliki energi bagus bagi siapa saja yang memperoleh dan mengenakannya. Biji rudraksha digunakan sebagai bahan tasbih oleh umat Hindu di India. Bijinya berdiameter 0,5 sentimeter. Bila telah mengering, biji ini akan keriput dan keras. Keriput kulitnya membentuk alur guratan yang disebut mukhis. Setiap biji memiliki mukhis yang berbeda dan menjadi ukuran kemanjuran. Rata-rata, rudraksha memiliki mukhis di bawah 8, sedangkan yang paling banyak dicari orang adalah mukhis 9 hingga 30, karena langka. Semakin banyak mukhis, semakin mahal. Konon energinya juga semakin kuat, baik untuk kesehatan ataupun untuk hal-hal mistis, seperti keberuntungan dan pencerahan spiritual.
'''''Rudraksha''''' adalah kata dalam bahasa Sansekerta. ''Rudra'' berarti Dewa Siwa dan ''raksha'' yang artinya mata. Rudraksha lantas dipercaya sebagai air mata Dewa Siwa yang jatuh ke bumi dan tumbuh menjadi pohon ''rudraksha'' dan memiliki energi bagus bagi siapa saja yang memperoleh dan mengenakannya.  


Di luar itu, masyarakat percaya biji rudraksha mujarab untuk mengatasi sejumlah penyakit. Biji ini dianggap memiliki daya elektromagnetik sehingga jika dikalungkan atau digelangkan dapat mengontrol tekanan darah, mengurangi stres, dan mengatasi berbagai macam penyakit kejiwaan. Biji ini juga dapat membantu penyembuhan penyakit medis seperti epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati/ sirosis. Caranya dengan meminum air rendaman biji rudraksha yang sebelumnya direndam selama 30-45 menit, atau dengan mendiamkan air rendaman semalaman dan pagi harinya diminum ketika perut masih kosong.
Biji ''rudraksha'' digunakan sebagai bahan tasbih oleh umat Hindu di India. Bijinya berdiameter 0,5 sentimeter. Bila telah mengering, biji ini akan keriput dan keras. Keriput kulitnya membentuk alur guratan yang disebut ''mukhis''. Setiap biji memiliki ''mukhis'' yang berbeda dan menjadi ukuran kemanjuran. Rata-rata, ''rudraksha'' memiliki ''mukhis'' di bawah 8, sedangkan yang paling banyak dicari orang adalah ''mukhis'' 9 hingga 30, karena langka. Semakin banyak <u>mukhis</u>, semakin mahal. Konon energinya juga semakin kuat, baik untuk kesehatan ataupun untuk hal-hal mistis, seperti keberuntungan dan pencerahan spiritual.


Di luar itu, masyarakat Nusa Penida percaya biji ''rudraksha'' mujarab untuk mengatasi sejumlah penyakit. Biji ini dianggap memiliki daya elektromagnetik sehingga jika dikalungkan atau digelangkan dapat mengontrol tekanan darah, mengurangi stres, dan mengatasi berbagai macam penyakit kejiwaan. Biji ini juga dapat membantu penyembuhan penyakit medis seperti epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati/ sirosis. Caranya dengan meminum air rendaman biji rudraksha yang sebelumnya direndam selama 30-45 menit, atau dengan mendiamkan air rendaman semalaman dan pagi harinya diminum ketika perut masih kosong.


Sumber: Buku Fajar Timur, halaman 170
 
Sumber: Rumung, Brigita F.A Rumung, dkk. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1KyjkG-pIp7FSjGph3ZB5nxkqp19VM9Xk/view?usp=drive_link Fajar Timur Hingga Senja Kala Nusa: Antologi Pencarian Rasa Empat Wilayah]. Jakarta: Terasmitra dan Wisanggeni91 (hal. 132-133)
[[Category:Lingkungan]]
[[Category:Tanaman Lokal]]
[[Category:Kepercayaan Masyarakat Adat]]

Latest revision as of 02:17, 31 December 2024

Pohon Rudraksha dan Produk Turunannya

Rudraksha adalah kata dalam bahasa Sansekerta. Rudra berarti Dewa Siwa dan raksha yang artinya mata. Rudraksha lantas dipercaya sebagai air mata Dewa Siwa yang jatuh ke bumi dan tumbuh menjadi pohon rudraksha dan memiliki energi bagus bagi siapa saja yang memperoleh dan mengenakannya.

Biji rudraksha digunakan sebagai bahan tasbih oleh umat Hindu di India. Bijinya berdiameter 0,5 sentimeter. Bila telah mengering, biji ini akan keriput dan keras. Keriput kulitnya membentuk alur guratan yang disebut mukhis. Setiap biji memiliki mukhis yang berbeda dan menjadi ukuran kemanjuran. Rata-rata, rudraksha memiliki mukhis di bawah 8, sedangkan yang paling banyak dicari orang adalah mukhis 9 hingga 30, karena langka. Semakin banyak mukhis, semakin mahal. Konon energinya juga semakin kuat, baik untuk kesehatan ataupun untuk hal-hal mistis, seperti keberuntungan dan pencerahan spiritual.

Di luar itu, masyarakat Nusa Penida percaya biji rudraksha mujarab untuk mengatasi sejumlah penyakit. Biji ini dianggap memiliki daya elektromagnetik sehingga jika dikalungkan atau digelangkan dapat mengontrol tekanan darah, mengurangi stres, dan mengatasi berbagai macam penyakit kejiwaan. Biji ini juga dapat membantu penyembuhan penyakit medis seperti epilepsi, asma, hipertensi, radang sendi, dan penyakit hati/ sirosis. Caranya dengan meminum air rendaman biji rudraksha yang sebelumnya direndam selama 30-45 menit, atau dengan mendiamkan air rendaman semalaman dan pagi harinya diminum ketika perut masih kosong.


Sumber: Rumung, Brigita F.A Rumung, dkk. 2022. Fajar Timur Hingga Senja Kala Nusa: Antologi Pencarian Rasa Empat Wilayah. Jakarta: Terasmitra dan Wisanggeni91 (hal. 132-133)