Galagunti: Difference between revisions

From Akal Lokal
(Created page with "thumb|324x324px|Galagunti, (foto: buku jejak cendekia, hlm 116) '''''Galagunti''''' adalah salah satu tradisi masyarakat Wakatobi yang mengejawantahkan kehidupan bergotong royong. Merupakan kegiatan mengangkat tiang rumah, agar menjadi lebih tinggi. == Proses == Sebelum pengangkatan dimulai, harus diadakan ritual ''tuko belaia'' terlebih dulu. Ritual ini harus dipimpin oleh seorang tukang atau ''pande hu’u'', ahli membangun rumah non-teknis (b...")
 
No edit summary
Line 11: Line 11:
== Sumber ==
== Sumber ==
<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>
<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>
<references />
[[Category:Sosial dan budaya]]

Revision as of 09:07, 7 January 2025

Galagunti, (foto: buku jejak cendekia, hlm 116)

Galagunti adalah salah satu tradisi masyarakat Wakatobi yang mengejawantahkan kehidupan bergotong royong. Merupakan kegiatan mengangkat tiang rumah, agar menjadi lebih tinggi.

Proses

Sebelum pengangkatan dimulai, harus diadakan ritual tuko belaia terlebih dulu. Ritual ini harus dipimpin oleh seorang tukang atau pande hu’u, ahli membangun rumah non-teknis (bukan tukang) yang dulu membangun rumah tersebut.

Namun, bila tukang atau pande hu’u tersebut sudah tidak ada, meninggal atau pindah ke tempat yang jauh, maka pemimpin ritual bisa digantikan oleh keturunannya, atau kerabat lain yang masih berhubungan darah dengan si pande hu’u.

Perlengkapan yang dipakai adalah bambu yang dipotong-potong dan tuko, kayu tiang yang berfungsi sebagai dongkrak. Kemudian, beramai- ramai tiang rumah diangkat hingga mencapai tinggi yang diinginkan.

Sumber

[1]

  1. Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15