Tenun Tope: Difference between revisions
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 5: | Line 5: | ||
Saat ini, di Desa Samataring, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan masih ada yang berdedikasi melestarikan [[tenun]] ini, Ibu Dinda namanya. | Saat ini, di Desa Samataring, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan masih ada yang berdedikasi melestarikan [[tenun]] ini, Ibu Dinda namanya. | ||
{{Penulis}} | |||
== Sumber: == | == Sumber: == | ||
Revision as of 07:04, 22 April 2025
Kain tenun Tope atau dalam bahasa Indonesia disebut kain Kafan.
Bagi umat Islam, kain tenun Tope digunakan dalam prosesi pemakaman. Sebagai simbol penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal dunia. Karena dalam menenun kain tenun Tope dibutuhkan ketelitian dan kesabaran, sehingga bisa menghabiskan tiga hari dalam menenun kain ini.
Saat ini, di Desa Samataring, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan masih ada yang berdedikasi melestarikan tenun ini, Ibu Dinda namanya.
Penulis Artikel
Sumber:
Dokumentasi program “Tenun Untuk Kehidupan” (TUK) Batch 3: Azwar Ramadhan (Thobo)
