Pohon Minyak Kayu Putih: Difference between revisions
(Created page with "alt=Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life '''Pohon Minyak Kayu Putih''' (''Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron'') merupakan pohon yang dimanfaatkan untuk diambil minyak nya. Biasanya diambil dengan cara disuling uapnya dan yang sering dimanfaatkan adalah batang dan daunnya. Nama kayu putih sendiri diambil...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Pohon Minyak Kayu Putih.jpg|alt=Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life]] | [[File:Pohon Minyak Kayu Putih.jpg|alt=Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life|thumb|Foto: Sumartini dalam perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life]] | ||
'''Pohon Minyak Kayu Putih''' (''Melaleuca leucadendra | '''Pohon Minyak Kayu Putih''' (''Melaleuca leucadendra'') merupakan pohon yang dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. <ref>Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)</ref> | ||
Tanaman kayu putih biasanya banyak dijumpai di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Papua. Kayu putih termasuk jenis flora yang bisa tumbuh di tanah tandus maupun panas, bahkan bisa tumbuh di daerah basah. Biasanya tanaman ini mulai tumbuh dari daerah pantai dekat hutan bakau, di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, hingga ketinggian 400 meter diatas permukaan air laut. | Minyak ini umumnya diekstraksi melalui penyulingan uap, dengan batang dan daun sebagai bagian utama yang dimanfaatkan. Penamaan "kayu putih" sendiri berasal dari warna batangnya yang berwarna putih. | ||
Tanaman kayu putih biasanya banyak dijumpai di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Papua. | |||
Kayu putih sendiri termasuk jenis flora yang bisa tumbuh di tanah tandus maupun panas, bahkan bisa tumbuh di daerah basah. Biasanya tanaman ini mulai tumbuh dari daerah pantai dekat hutan bakau, di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, hingga ketinggian 400 meter diatas permukaan air laut. | |||
[[File:Pohon Kayu Putih di wilayah Sabu Raijua. (Foto- Anisa Shava-ALINEA).jpg|thumb|Pohon Kayu Putih di wilayah Sabu Raijua. (Foto: [https://www.instagram.com/annshaa_/ Annisa Shava]/[https://www.instagram.com/id.alinea/ ALINEA])]] | |||
{{Penulis}} | |||
== Sumber == | == Sumber == | ||
Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life | Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)<references /> | ||
[[Category:Tanaman Lokal]] | |||
[[Category:Timor]] | |||
[[Category:Sabu Raijua]] | |||
Latest revision as of 06:57, 8 July 2025
Pohon Minyak Kayu Putih (Melaleuca leucadendra) merupakan pohon yang dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. [1]
Minyak ini umumnya diekstraksi melalui penyulingan uap, dengan batang dan daun sebagai bagian utama yang dimanfaatkan. Penamaan "kayu putih" sendiri berasal dari warna batangnya yang berwarna putih.
Tanaman kayu putih biasanya banyak dijumpai di daerah Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Papua.
Kayu putih sendiri termasuk jenis flora yang bisa tumbuh di tanah tandus maupun panas, bahkan bisa tumbuh di daerah basah. Biasanya tanaman ini mulai tumbuh dari daerah pantai dekat hutan bakau, di tanah berpasir, tanah berawa-rawa, hingga ketinggian 400 meter diatas permukaan air laut.
Penulis Artikel
Sumber
Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)
- ↑ Sumartini / Perjalanan Monitoring Evaluasi Program Weaving for Life (WFL)
