Tanaman Tarum: Difference between revisions

From Akal Lokal
No edit summary
Tags: Manual revert Visual edit
No edit summary
Line 1: Line 1:
[[File:Tanaman Tarum-Nila.jpg|thumb|Tanaman Tarum atau Nila]]
[[File:Tanaman Tarum-Nila.jpg|thumb|Tanaman Tarum atau Nila. (Foto: Lia de Ornay / TM)]]
Tanaman tarum atau nila menjadi sumber pewarna alami bagi para penenun. Warna yang dihasilkan dari tanaman ini, yakni warna hitam atau biru. Walaupun sekarang sudah banyak pewarna industri yang masuk ke Pulau Sabu Raijua, tetapi masih ada beberapa penenun yang menanam tarum untuk pewarna alami. Salah satunya, di Desa Pedarro, Sabu Raijua ada kelompok penenun Komunitas Tewuni Rai yang masih menggunakan bahan-bahan tradisional untuk menenun.
Tanaman tarum atau nila menjadi sumber pewarna alami bagi para penenun. Warna yang dihasilkan dari tanaman ini, yakni warna hitam atau biru.  
 
Walaupun sekarang sudah banyak pewarna industri yang masuk ke Pulau Sabu Raijua, tetapi masih ada beberapa penenun yang menanam tarum untuk pewarna alami. Salah satunya, di Desa Pedarro, Sabu Raijua ada kelompok penenun Komunitas Tewuni Rai yang masih menggunakan bahan-bahan tradisional untuk [[tenun]].
 
== Sumber: ==
TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Amelia Rina Nogo de Ornay
[[Category:Sabu Raijua]]
[[Category:Tenun]]
[[Category:Pertanian]]
[[Category:Kearifan Lokal]]

Revision as of 10:25, 10 April 2025

Tanaman Tarum atau Nila. (Foto: Lia de Ornay / TM)

Tanaman tarum atau nila menjadi sumber pewarna alami bagi para penenun. Warna yang dihasilkan dari tanaman ini, yakni warna hitam atau biru.

Walaupun sekarang sudah banyak pewarna industri yang masuk ke Pulau Sabu Raijua, tetapi masih ada beberapa penenun yang menanam tarum untuk pewarna alami. Salah satunya, di Desa Pedarro, Sabu Raijua ada kelompok penenun Komunitas Tewuni Rai yang masih menggunakan bahan-bahan tradisional untuk tenun.

Sumber:

TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Amelia Rina Nogo de Ornay