Tahipango: Difference between revisions

From Akal Lokal
(Created page with "'''''Tahipango''''' merupakan jerat tradisional masyarakat [https://gorontaloprov.go.id/ Gorontalo]. Selain ''talele'', pemburu biasanya menggunakan ''tahipango'', bambu yang diruncingkan dan ditanam di tempat terjal yang sering dilalui binatang. Binatang buruan akan tertusuk bambu runcing tersebut. == Sumber: == Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. [https://drive.google.com/file/d/1Axa5TnZ0-CsCc1x7CB1j26fTQva7V20y/view?usp=drive_link Sangia, Hui, Sang Hyang Dolla...")
 
No edit summary
 
Line 1: Line 1:
'''''Tahipango''''' merupakan jerat tradisional masyarakat [https://gorontaloprov.go.id/ Gorontalo]. Selain ''talele'', pemburu biasanya menggunakan ''tahipango'', bambu yang diruncingkan dan ditanam di tempat terjal yang sering dilalui binatang. Binatang buruan akan tertusuk bambu runcing tersebut.
'''''Tahipango''''' merupakan jerat tradisional masyarakat [https://gorontaloprov.go.id/ Gorontalo]. Selain ''talele'', pemburu biasanya menggunakan ''tahipango'', bambu yang diruncingkan dan ditanam di tempat terjal yang sering dilalui binatang. Binatang buruan akan tertusuk bambu runcing tersebut.
{{Penulis}}


== Sumber: ==
== Sumber: ==

Latest revision as of 07:14, 22 April 2025

Tahipango merupakan jerat tradisional masyarakat Gorontalo. Selain talele, pemburu biasanya menggunakan tahipango, bambu yang diruncingkan dan ditanam di tempat terjal yang sering dilalui binatang. Binatang buruan akan tertusuk bambu runcing tersebut.

Penulis Artikel

✍️ Ditulis oleh: Lia de Ornay

Sumber:

Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Jakarta: Terasmitra dan Kapasungu dan didukung oleh GEF SGP Indonesia (hal. 210)