Sistem Barter: Difference between revisions

From Akal Lokal
No edit summary
No edit summary
Line 1: Line 1:
Masyarakat [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi] mengenal '''sistem barter''' dalam perdagangan hasil pertanian maupun hasil tangkapan ikan di laut. Warga [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi] di masa lalu juga sangat jarang memperjual-belikan hasil kebun mereka. Mereka hanya menjual hasil kebun jika memang panenan berlimpah ruah dan melebihi kebutuhan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain, misal ikan untuk lauk-pauk, mereka akan menukar hasil pertanian dengan hasil laut dari nelayan menggunakan sistem barter. Nilai tukarnya disepakati secara bersama-sama  
[[File:Potret masyarakat sedang melakukan sistem barter, foto - buku Jejak Cendekia .png|thumb|396x396px|Potret masyarakat sedang melakukan sistem barter, foto - buku Jejak Cendekia ]]
Masyarakat [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi] mengenal '''sistem barter''' dalam perdagangan hasil pertanian maupun hasil tangkapan ikan di laut. Warga [https://sultra.bpk.go.id/wilayah-pemeriksaan-kabupaten-wakatobi/ Wakatobi] di masa lalu juga sangat jarang memperjual-belikan hasil kebun mereka. Mereka hanya menjual hasil kebun jika memang panenan berlimpah ruah dan melebihi kebutuhan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain, misal ikan untuk lauk-pauk, mereka akan menukar hasil pertanian dengan hasil laut dari nelayan menggunakan sistem barter. Nilai tukarnya disepakati secara bersama-sama


== Nilai Tukar orang Wakatobi ==
== Nilai Tukar orang Wakatobi ==

Revision as of 08:18, 7 January 2025

Potret masyarakat sedang melakukan sistem barter, foto - buku Jejak Cendekia

Masyarakat Wakatobi mengenal sistem barter dalam perdagangan hasil pertanian maupun hasil tangkapan ikan di laut. Warga Wakatobi di masa lalu juga sangat jarang memperjual-belikan hasil kebun mereka. Mereka hanya menjual hasil kebun jika memang panenan berlimpah ruah dan melebihi kebutuhan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lain, misal ikan untuk lauk-pauk, mereka akan menukar hasil pertanian dengan hasil laut dari nelayan menggunakan sistem barter. Nilai tukarnya disepakati secara bersama-sama.

Nilai Tukar orang Wakatobi

Ada beberapa nilai tukar yang digunakan, salah satunya tuhura. Sebagai ilustrasi, misalnya delapan buah jagung atau delapan potong ubi kayu dihitung sebagai satu hura. Sedangkan ikan-ikan kecil, biasa disebut lompa, diukur dengan gantang. Pertukaran bisa terjadi antara nelayan dengan petani, satu gantang lompa ditukar dengan satu hura jagung.

Meski tidak terlalu banyak, sistem barter ini juga masih dapat ditemui di pasar-pasar sampai sekarang. Misalnya, barter antara orang Bajo dengan orang Kaledupa. Pada saat musim buah-buahan, pisang atau mangga dapat langsung ditukar dengan ikan, tidak menggunakan uang. Cukup dinilai, mangga seharga sepuluh atau dua puluh ribu rupiah ditukar dengan ikan senilai sama.

Sumber:

Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Jakarta: Terasmitra dan Kapasungu dan didukung oleh GEF SGP Indonesia (hal. 74)