Pahangga: Difference between revisions
(Created page with "thumb|264x264px|''Pahangga'' (Gula Aren), foto: buku jejak pangan lokal nusantara hlm 121 '''''Pahangga''''' merupakan nama lokal Gula Aren di wilayah Gorontalo. Terbuat dari nira pohon aren, yang dimasak di dalam kuali pada tungku berbahan bakar kayu. === Proses === Dimasak menggunakan kuali dan diatas kayu bakar, setelahnya nira akan menjadi adonan yang kental, berbuih, dan mengandung gumpalan- gumpalan kecoklatan yang disebut '''''soba'''''. It...") |
No edit summary |
||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Gula Aren.png|thumb| | [[File:Gula Aren.png|thumb|299x299px|''Pahangga'' (Gula Aren), foto: buku jejak pangan lokal nusantara hlm 121]] | ||
'''''Pahangga''''' merupakan nama lokal Gula Aren di wilayah Gorontalo. Terbuat dari nira pohon aren, yang dimasak di dalam kuali pada tungku berbahan bakar kayu. | '''''Pahangga''''' merupakan nama lokal Gula Aren di wilayah Gorontalo. Terbuat dari nira pohon aren, yang dimasak di dalam kuali pada tungku berbahan bakar kayu. | ||
| Line 6: | Line 6: | ||
[[File:Proses memasak gula aren.png|thumb|Proses memasak gula aren. Foto: Jejak pangan lokal nusantara, hlm 121]] | [[File:Proses memasak gula aren.png|thumb|Proses memasak gula aren. Foto: Jejak pangan lokal nusantara, hlm 121]] | ||
Setelah dibersihkan dari soba, adonan lalu diaduk sampai buih menghilang dan tekstur menjadi lembut. Siap untuk dicetak. Cetakan gula aren terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah menjadi dua. Adonan dituang ke salah satu belahan tempurung, lalu ditutup dengan belahan tempurung yang satunya lagi. Didiamkan selama beberapa waktu. Setelah mengeras, dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus dengan daun lontar muda. | Setelah dibersihkan dari soba, adonan lalu diaduk sampai buih menghilang dan tekstur menjadi lembut. Siap untuk dicetak. Cetakan gula aren terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah menjadi dua. Adonan dituang ke salah satu belahan tempurung, lalu ditutup dengan belahan tempurung yang satunya lagi. Didiamkan selama beberapa waktu. Setelah mengeras, dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus dengan daun lontar muda. | ||
<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta: Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hlm: 118 - 121)</ref> | |||
[[Category:Pangan lokal]] | [[Category:Pangan lokal]] | ||
[[Category:Gorontalo]] | [[Category:Gorontalo]] | ||
Revision as of 05:00, 17 January 2025
Pahangga merupakan nama lokal Gula Aren di wilayah Gorontalo. Terbuat dari nira pohon aren, yang dimasak di dalam kuali pada tungku berbahan bakar kayu.
Proses
Dimasak menggunakan kuali dan diatas kayu bakar, setelahnya nira akan menjadi adonan yang kental, berbuih, dan mengandung gumpalan- gumpalan kecoklatan yang disebut soba. Itu adalah saatnya kuali diangkat dari tungku. Lalu, soba yang lengket dan manis seperti gulali merah kegemaran anak-anak, dikeluarkan dari adonan. Biasanya, para pemasak gula aren akan mengkonsumsi soba untuk kesenangan.
Setelah dibersihkan dari soba, adonan lalu diaduk sampai buih menghilang dan tekstur menjadi lembut. Siap untuk dicetak. Cetakan gula aren terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah menjadi dua. Adonan dituang ke salah satu belahan tempurung, lalu ditutup dengan belahan tempurung yang satunya lagi. Didiamkan selama beberapa waktu. Setelah mengeras, dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus dengan daun lontar muda.
- ↑ Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta: Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hlm: 118 - 121)
