Jongkrak: Difference between revisions

From Akal Lokal
(Created page with "thumb|373x373px|''Jongkrak'' (foto: buku jejak cendekia, hlm 74) '''''Jongkrak''''' adalah alat bajak untuk mengolah tanah di Nusa Penida. Perangkat ini terdiri dari ''oga'', alat yang diikatkan ke sapi; ''samed'' atau pengikat leher sapi yang terbuat dari kulit sapi; dan alat bajaknya sendiri yang juga disebut ''jongkrak''. Di Nusa Penida, ''jongkrak'' biasa ditarik oleh dua ekor sapi betina. Namun, kegiatan membajak dengan ''jongkrak'' yang ditar...")
 
No edit summary
 
Line 1: Line 1:
[[File:Jongkrak.png|thumb|373x373px|''Jongkrak'' (foto: buku jejak cendekia, hlm 74)]]
[[File:Jongkrak.png|thumb|373x373px|''Jongkrak'' (Foto: Buku Jejak Cendekia Nusantara, hal. 74)]]
'''''Jongkrak''''' adalah alat bajak untuk mengolah tanah di Nusa Penida. Perangkat ini terdiri dari ''oga'', alat yang diikatkan ke sapi; ''samed'' atau pengikat leher sapi yang terbuat dari kulit sapi; dan alat bajaknya sendiri yang juga disebut ''jongkrak''.
'''''Jongkrak''''' adalah alat bajak untuk mengolah tanah di Nusa Penida. Perangkat ini terdiri dari '''''oga''''', alat yang diikatkan ke sapi; '''''samed''''' atau pengikat leher sapi yang terbuat dari kulit sapi; dan alat bajaknya sendiri yang juga disebut ''jongkrak''.


Di Nusa Penida, ''jongkrak'' biasa ditarik oleh dua ekor sapi betina. Namun, kegiatan membajak dengan ''jongkrak'' yang ditarik oleh dua sapi betina ini merupakan kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh [[Pertanian|petani]]. Pun, tak semua lokasi pertanian di Nusa Penida bisa diolah dengan menggunakan bajak sapi atau ''jongkrak''. Banyak lahan di sana yang sangat berbatu, sehingga sulit untuk dibajak.
Di Nusa Penida, ''jongkrak'' biasa ditarik oleh dua ekor sapi betina. Namun, kegiatan membajak dengan ''jongkrak'' yang ditarik oleh dua sapi betina ini merupakan kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh [[Pertanian|petani]]. Pun, tak semua lokasi pertanian di Nusa Penida bisa diolah dengan menggunakan bajak sapi atau ''jongkrak''. Banyak lahan di sana yang sangat berbatu, sehingga sulit untuk dibajak.<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>


<ref>Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15</ref>
== Sumber: ==
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1NrN0aHX2NqsOpID19UgV0gX_DfI9GEl8/view?usp=drive_link Jejak Cendekia Nusantara.] Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15
[[Category:Pertanian]]
[[Category:Pertanian]]
[[Category:Nusa Penida]]
[[Category:Nusa Penida]]
<references />

Latest revision as of 06:39, 3 February 2025

Jongkrak (Foto: Buku Jejak Cendekia Nusantara, hal. 74)

Jongkrak adalah alat bajak untuk mengolah tanah di Nusa Penida. Perangkat ini terdiri dari oga, alat yang diikatkan ke sapi; samed atau pengikat leher sapi yang terbuat dari kulit sapi; dan alat bajaknya sendiri yang juga disebut jongkrak.

Di Nusa Penida, jongkrak biasa ditarik oleh dua ekor sapi betina. Namun, kegiatan membajak dengan jongkrak yang ditarik oleh dua sapi betina ini merupakan kegiatan yang sudah jarang dilakukan oleh petani. Pun, tak semua lokasi pertanian di Nusa Penida bisa diolah dengan menggunakan bajak sapi atau jongkrak. Banyak lahan di sana yang sangat berbatu, sehingga sulit untuk dibajak.[1]

Sumber:

Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15

  1. Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Cendekia Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15