Dayango: Difference between revisions

From Akal Lokal
No edit summary
mNo edit summary
Line 1: Line 1:
Menurut Ipong Niaga, peneliti Dayango yang juga mengajar di Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), ritual Dayango bertujuan untuk memohon kedatangan hujan agar kesuburan tanaman, baik yang ditanam di kebun-kebun masyarakat maupun tanaman liar di hutan kembali pulih. Selain itu, ritual ini bertujuan untuk memohon kesehatan bagi manusia dan hewan ternak.
Menurut Ipong Niaga, peneliti ''Dayango'' yang juga mengajar di Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), ritual ''Dayango'' bertujuan untuk memohon kedatangan hujan agar kesuburan tanaman, baik yang ditanam di kebun-kebun masyarakat maupun tanaman liar di hutan kembali pulih. Selain itu, ritual ini bertujuan untuk memohon kesehatan bagi manusia dan hewan ternak.


Dayango biasa diadakan pada musim paceklik, ketika rasi bintang ayam sedang berada di atas langit, yang ditandai dengan tanah pecah-pecah, air mengering, tanaman layu, hama merebak, banyak ternah terjangkit wabah penyakit, dan termasuk manusia ikut sakit.
''Dayango'' biasa diadakan pada musim paceklik, ketika rasi bintang ayam sedang berada di atas langit, yang ditandai dengan tanah pecah-pecah, air mengering, tanaman layu, hama merebak, banyak ternah terjangkit wabah penyakit, dan termasuk manusia ikut sakit.


"Dayango biasa diadakan jika selama enam bulan tidak turun hujan," Kata Bali Pano.
"''Dayango'' biasa diadakan jika selama enam bulan tidak turun hujan," Kata Bali Pano.


Dayango berasal dari kata daya-daya dan motiyango. Daya-daya berarti membuat janji, permohonan kepada Sang Eya, zat tertinggi di alam semesta dalam kepercayaan Gorontalo Kuno.
''Dayango'' berasal dari kata ''daya-daya'' dan ''motiyango''. ''Daya-daya'' berarti membuat janji, permohonan kepada Sang Eya, zat tertinggi di alam semesta dalam kepercayaan Gorontalo Kuno.
   
   
Referensi: Buku Sangia halaman 199
Referensi: Buku Sangia halaman 199
[[Category:Kemampuan membaca alam]]

Revision as of 10:58, 12 September 2024

Menurut Ipong Niaga, peneliti Dayango yang juga mengajar di Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), ritual Dayango bertujuan untuk memohon kedatangan hujan agar kesuburan tanaman, baik yang ditanam di kebun-kebun masyarakat maupun tanaman liar di hutan kembali pulih. Selain itu, ritual ini bertujuan untuk memohon kesehatan bagi manusia dan hewan ternak.

Dayango biasa diadakan pada musim paceklik, ketika rasi bintang ayam sedang berada di atas langit, yang ditandai dengan tanah pecah-pecah, air mengering, tanaman layu, hama merebak, banyak ternah terjangkit wabah penyakit, dan termasuk manusia ikut sakit.

"Dayango biasa diadakan jika selama enam bulan tidak turun hujan," Kata Bali Pano.

Dayango berasal dari kata daya-daya dan motiyango. Daya-daya berarti membuat janji, permohonan kepada Sang Eya, zat tertinggi di alam semesta dalam kepercayaan Gorontalo Kuno.

Referensi: Buku Sangia halaman 199