Pohon Halat: Difference between revisions

From Akal Lokal
No edit summary
No edit summary
Line 1: Line 1:
[[Pohon Kula|Pohon]] ''Hala''t memiliki ciri pohonnya besar dan berdaun hitam. Manfaat [[Pohon Rudraksha|pohon]] ini adalah untuk melindungi ekosistem kawasan pantai juga dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan racun ikan dan mengurangi bau badan. Cara menggunakannya untuk menghilangkan racun ikan adalah dengan menumbuk daunnya, masak dengan air panas kemudian dipakai untuk mengompres bagian tubuh yang terkena racun ikan. Sedangkan untuk mengurangi bau badan, daunnya dapat direbus dan dipakai mandi.  
'''Pohon ''Hala''t''' memiliki ciri pohonnya besar dan berdaun hitam. Manfaat pohon ini adalah untuk melindungi ekosistem kawasan pantai juga dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan racun ikan dan mengurangi bau badan. Cara menggunakannya untuk menghilangkan racun ikan adalah dengan menumbuk daunnya, masak dengan air panas kemudian dipakai untuk mengompres bagian tubuh yang terkena racun ikan. Sedangkan untuk mengurangi bau badan, daunnya dapat direbus dan dipakai mandi.  


 
== Sumber: ==
Credit: Lopulalan, Dicky. 2016. [https://drive.google.com/file/d/1h4wJtTIGqCFcKtQAMTWevRwry2yE64Ug/view?usp=drive_link Semau Beta]. Denpasar: Bali Lite Institute  
Lopulalan, Dicky. 2016. [https://drive.google.com/file/d/1h4wJtTIGqCFcKtQAMTWevRwry2yE64Ug/view?usp=drive_link Semau Beta]. Denpasar: Bali Lite Institute  




[[Category:Biodiversity]]
[[Category:Biodiversity]]

Revision as of 05:36, 31 December 2024

Pohon Halat memiliki ciri pohonnya besar dan berdaun hitam. Manfaat pohon ini adalah untuk melindungi ekosistem kawasan pantai juga dapat digunakan sebagai obat untuk menghilangkan racun ikan dan mengurangi bau badan. Cara menggunakannya untuk menghilangkan racun ikan adalah dengan menumbuk daunnya, masak dengan air panas kemudian dipakai untuk mengompres bagian tubuh yang terkena racun ikan. Sedangkan untuk mengurangi bau badan, daunnya dapat direbus dan dipakai mandi.

Sumber:

Lopulalan, Dicky. 2016. Semau Beta. Denpasar: Bali Lite Institute