Jineng

From Akal Lokal
Revision as of 09:24, 4 January 2025 by Lia de Ornay (talk | contribs)
Jineng, Foto: Buku Sangia

Jineng merupakan tempat untuk menyimpan hasil panen yang dapat bertahan lama yang biasa digunakan masyarakat Nusa Penida. Hal ini untuk cadangan pangan ketika musim paceklik atau musim kemarau panjang tiba.

Tidak semua keluarga memiliki jineng. Bagi keluarga yang memiliki hasil panen banyak, mereka akan membangun jineng secara terpisah dari bangunan rumah utama dan dapur. Sedangkan bagi keluarga yang memiliki hasil panen tidak terlalu banyak, jineng ditempatkan di dalam dapur atau hasil panen cukup digantung di langit-langit dapur.

Hasil panen yang biasa disimpan, meliputi jagung, bleleng, kacang-kacangan, ketela pohon yang sudah dikeringkan, padi gage yang sudah diikat, serta benih yang akan ditanam pada musim tanam berikutnya.[1]

Sumber:

Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Jakarta:Terasmitra dan Kapasungu

  1. Lopulalan, Dicky dan Palupi Nirmala. 2021. Sangia, Hui, Sang Hyang Dollar, dan Para Pembaca Bintang. Jakarta:Terasmitra dan Kapasungu (hal. 175)