Wiwitan Mbako

From Akal Lokal
Revision as of 08:32, 14 April 2025 by Lia de Ornay (talk | contribs) (Created page with "'''Wiwitan Mbako''' adalah sebuah tradisi untuk memulai panen tembakau. Biasanya membawa makanan berupa ''bucu'' (tumpeng kecil) serta pelengkap lainnya dan mulai didoakan oleh sesepuh desa kemudian dimakan bersama dengan pemilik ladang atau keluarga yang ikut menyaksikan. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu cara masyarakat untuk mengucapkan syukur atas hasil panen yang diperoleh dan mengharapkan pengolahan hasil panen dapat berjalan lancar.<ref>Bapak Nardi (...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

Wiwitan Mbako adalah sebuah tradisi untuk memulai panen tembakau. Biasanya membawa makanan berupa bucu (tumpeng kecil) serta pelengkap lainnya dan mulai didoakan oleh sesepuh desa kemudian dimakan bersama dengan pemilik ladang atau keluarga yang ikut menyaksikan.

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu cara masyarakat untuk mengucapkan syukur atas hasil panen yang diperoleh dan mengharapkan pengolahan hasil panen dapat berjalan lancar.[1]

Sumber:

TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Sumartini

  1. Bapak Nardi (Mitra Rimba Lestari, 40 Tahun)