Kenduri
Kenduri adalah perjamuan makan bersama untuk memperingati peristiwa atau ungkapan rasa syukur dan permohonan doa yang sering kali merupakan bagian dari upacara adat di Indonesia, terutama di Jawa. Tradisi ini melibatkan doa bersama, makan bersama, dan sering kali disertai dengan hiburan seni budaya, dan menjadi sarana mempererat hubungan sosial serta menjaga keharmonisan masyarakat.
Fungsi dan makna kenduri
- Ungkapan syukur: Kenduri diadakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Tuhan atas berkah yang telah diberikan, seperti panen yang melimpah, kelahiran bayi, atau pernikahan.
- Permohonan doa: Selain sebagai bentuk syukur, kenduri juga menjadi momen untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
- Mempererat hubungan sosial: Kenduri berfungsi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Jenis dan pelaksanaan
- Bermacam-macam acara: Kenduri bisa dilakukan untuk berbagai peristiwa, mulai dari upacara kelahiran, pernikahan, kematian, hingga perayaan hari besar keagamaan.
- Perayaan keagamaan: Kenduri juga dapat menjadi bagian dari perayaan keagamaan, seperti kenduri menjelang hari raya, dengan simbol-simbol tertentu sesuai keyakinan masing-masing agama.
- Bentuk pelaksanaan:
- Makanan: Menyajikan berbagai macam makanan, termasuk nasi tumpeng dan berbagai lauk-pauk. Di Jawa kgususnya Yogyakarta, makanan yang biasa disajikan dalam kenduri dibungkus dengan wadah dari anyaman daun kelapa yang biasa disebut sarangan
- Doa: Diawali atau diisi dengan pembacaan doa-doa sesuai dengan keyakinan.
- Hiburan: Kadang-kadang juga diisi dengan pertunjukan seni budaya seperti tarian atau musik tradisional.
- Acara sosial: Sering kali ada kegiatan membantu atau "rewang", terutama oleh para wanita, yang menjadi momen untuk berkumpul dan berbincang.
Sumber:
Rifqi / Dalam upacara Merti Dusun Srunggan Morogaten, Imogiri, Bantul 2025
https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/edukasi_upacara_adat_kenduri
