Blipa

From Akal Lokal
Revision as of 04:54, 16 December 2024 by Lia de Ornay (talk | contribs) (Halaman baru)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)

Dalam tradisi penyembuhan orang Pulau Semau, dikenal juga Blipa atau dukun. Blipa dipandang sebagai manusia yang memiliki kekuatan gaib yang bisa menggunakan kesaktiannya beserta obatan-obatan dan ramuan tradisional berbahan dasar tanaman (akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah) serta binatang yang ada di dalam pulau untuk menyembuhkan orang sakit, orang terkena guna-guna, orang yang terganggu makhluk halus dan lain sebagainya.

Berdasarkan keahlian yang dimiliki, ada beberapa macam blipa, yaitu:

  • Blipa in heda: Dukun ini bisa menyembuhkan segala macam penyakit yang disebabkan adanya kelainan dari dalam tubuh (kencing manis, kanker, ginjal, atau tumor). Blipa ini juga dipercaya mampu mengobati luka akibat benda tajam, tertembak atau luka karena terjatuh, suhu badan tinggi, terbakar, kulit tersiram air panas serta guna-guna. Teknik mendiagnosanya dengan menanyakan nama pasien, memeriksa urat nadinya, serta memeriksa bagian yang sakit serta suhu badan si pasien. Setelah itu, blipa akan meramal serta melakukan pengobatan terhadap penyakit pasiennya. Teknik pengobatannya dilakukan dengan meminumkan ramu-ramuan tradisional dari tanaman-tanaman tertentu yang ada di hutan, menyembur atau menempelkan ramuan pada bagian yang sakit. Untuk penyakit yang disebabkan ilmu sihir atau guna-guna digunakan pohon kumus, boa es momodo, blua muti, delima, uta po kluit. Untuk sakit ginjal digunakan pohon besa ana kunis dan kuluhan. Untuk tumor digunakan kai abdapa, babat muti. Sedangkan untuk kanker digunakan tope dan sapi kluit.
  • Blipa in tehen: Dukun ini memiliki kemampuan mengobati dan menyembuhkan penderita patah tulang, baik patah tulang karena terjatuh ataupun tertabrak benda keras. Teknik diagnosanya dengan meraba tubuh pasien di bagian yang mengalami patah tulang. Selanjutnya pasien akan diberi ramuan tradisional berbahan tumbuh-tumbuhan lokal di dalam hutan untuk diminum atau dibalurkan di bagian tulang yang patah. Beberapa tanaman yang digunakan untuk pengobatan ini, di antaranya nila, mhaba mitang, dan klae.
  • Blipa in lumikidan: Dukun yang bisa menyembuhkan orang dengan cara diurut atau dipijit. Penyakit yang biasa disembuhkan ialah nyeri sendi, encok, pegal linu, atau keseleo. Bahan yang digunakan untuk mengurut atau memijit pasien berupa minyak kelapa yang dicampur dengan ramuan tradisional berbahan akar dan daun dari tumbuh-tumbuhan di hutan, seperti pohon hang batu, kais bikloben, hahaet bikloben, dan nghais bikloben.
  • Blipa imblingin: Dukun ini memiliki kemampuan dalam menjaga dan merawat perempuan hamil, membantu persalinan hingga merawat bayi yang sudah lahir. Semua imblingin adalah perempuan. Ketika seseorang diduga hamil di bulan pertama, seorang imblingin akan memeriksa perut si pasien pada pagi hari. Selanjutnya, si pasien akan diberi ramuan dari tanaman-tanaman hutan supaya janinnya sehat hingga masa melahirkan. Beberapa tanaman yang digunakan untuk bahan ramuan ini, diantaranya pohon malus alas, mhaba mitang, mhili huin, kai bung mea, halat, kai bua, kai ab dapa, utapa kakai mea, hai lelat, dan tatasi.
  • Blipa in laso: Dukun ini memiliki kemampuan untuk membuat guna�guna dan racun supaya orang sakit atau meninggal. Racun atau guna-guna yang dibuat biasanya ditabur di makanan, minuman atau rokok yang disuguhkan ke korban. Selain itu, ia juga bisa melacak keberadaan pencuri. Bahan-bahan pembuat racun diperoleh dari hutan dan laut, seperti baut boe, mol ahun, atau akar bahan mea