Kano Kau: Difference between revisions
Rzky Ari 14 (talk | contribs) (Created page with "alt=Kano Kau.|thumb|Kano Kau. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto Hal. 63) '''''Kano Kau''''' merupakan bahasa lokal masyarakat Wakatobi untuk menyebut ubi kayu atau singkong. ''Kano kau'' sudah lama menjadi makanan pokok orang Wakatobi, pada masa jauh sebelum Kabupaten Wakatobi terbentuk, atau sejak daerah ini masih menjadi Kabupaten Buton. Demikian pula di Pulau Kaledupa. Sebelum mengenal beras, singkong atau kano kau adalah mak...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| (2 intermediate revisions by 2 users not shown) | |||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Kano Kau.png|alt=Kano Kau.|thumb|Kano Kau. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto | [[File:Kano Kau.png|alt=Kano Kau.|thumb|''Kano Kau''. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto, hal. 63)]] | ||
'''''Kano Kau''''' merupakan bahasa lokal masyarakat Wakatobi untuk menyebut ubi kayu atau singkong. ''Kano kau'' sudah lama menjadi makanan pokok orang Wakatobi, pada masa jauh sebelum Kabupaten Wakatobi terbentuk, atau sejak daerah ini masih menjadi Kabupaten Buton. Demikian pula di Pulau Kaledupa. Sebelum mengenal beras, singkong atau kano kau adalah makanan pokok masyarakat. Makanan lainnya seperti beras dulu hanya bisa dikonsumsi pada saat hari raya saja, | '''''Kano Kau''''' merupakan bahasa lokal masyarakat [[Wakatobi]] untuk menyebut ubi kayu atau singkong. ''Kano kau'' sudah lama menjadi makanan pokok orang [[Wakatobi]], pada masa jauh sebelum Kabupaten [[Wakatobi]] terbentuk, atau sejak daerah ini masih menjadi Kabupaten Buton. Demikian pula di Pulau Kaledupa. Sebelum mengenal beras, singkong atau ''kano kau'' adalah makanan pokok masyarakat. Makanan lainnya seperti beras dulu hanya bisa dikonsumsi pada saat hari raya saja, walaupun stoknya ada. | ||
== Jenis-jenis Kano Kau dan Olahannya == | |||
Sebagai bahan makanan, masyarakat Wakatobi mengenal beberapa ragam jenis kano kau antara lain adalah'' | Sebagai bahan makanan, masyarakat [[Wakatobi]] mengenal beberapa ragam jenis ''kano kau,'' antara lain adalah '''''kano kau bogo, kano kau kalambe, kano kau panga, kano kau salubia'',''' dan '''''kano kau makuri'''''. | ||
Singkong dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan. Namun, di [[Wakatobi]] saat ini, ''kano kau'' lebih populer untuk dibuat ''soami'' (''[[kasoami]]''), yang dimatangkan dengan proses pengukusan yang tak rumit. | |||
== Sumber: == | |||
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=sharing Jejak Pangan Lokal Nusantara]. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 62) | Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=sharing Jejak Pangan Lokal Nusantara]. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 62) | ||
[[Category:Pangan Lokal]] | |||
[[Category:Wakatobi]] | |||
[[Category:Pertanian]] | |||
Latest revision as of 07:32, 30 January 2025
Kano Kau merupakan bahasa lokal masyarakat Wakatobi untuk menyebut ubi kayu atau singkong. Kano kau sudah lama menjadi makanan pokok orang Wakatobi, pada masa jauh sebelum Kabupaten Wakatobi terbentuk, atau sejak daerah ini masih menjadi Kabupaten Buton. Demikian pula di Pulau Kaledupa. Sebelum mengenal beras, singkong atau kano kau adalah makanan pokok masyarakat. Makanan lainnya seperti beras dulu hanya bisa dikonsumsi pada saat hari raya saja, walaupun stoknya ada.
Jenis-jenis Kano Kau dan Olahannya
Sebagai bahan makanan, masyarakat Wakatobi mengenal beberapa ragam jenis kano kau, antara lain adalah kano kau bogo, kano kau kalambe, kano kau panga, kano kau salubia, dan kano kau makuri.
Singkong dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan. Namun, di Wakatobi saat ini, kano kau lebih populer untuk dibuat soami (kasoami), yang dimatangkan dengan proses pengukusan yang tak rumit.
Sumber:
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan LiterasiVisual15 (hal. 62)
