Wala Suji: Difference between revisions
Rzky Ari 14 (talk | contribs) (Created page with "Wala Suji adalah sebuah tradisi adat Bugis di Sulawesi Selatan yang biasa digunakan saat acara-acara penting seperti pernikahan. Wala Suji berbentuk seperti gapura tetapi menyerupai bagian depan rumah panggung suku Bugis-Makassar. Atapnya berbentuk segitiga dan disangga rangkaian anyaman bambu. Sebagai penghias, biasanya diberi janur kuning. Wala suji dibangun di tempat kedua mempelai yang mengadakan hajatan atau pernikahan. Fungsi dan kegunaan Wala Suji awalnya sebagai...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
(3 intermediate revisions by 2 users not shown) | |||
Line 1: | Line 1: | ||
Wala Suji adalah sebuah tradisi adat Bugis di Sulawesi Selatan yang biasa digunakan saat acara-acara penting seperti pernikahan. Wala Suji berbentuk seperti gapura tetapi menyerupai bagian depan rumah panggung suku Bugis-Makassar. Atapnya berbentuk segitiga dan disangga rangkaian anyaman bambu. Sebagai penghias, biasanya diberi janur kuning. Wala suji dibangun di tempat kedua mempelai yang mengadakan hajatan atau pernikahan. Fungsi dan kegunaan Wala Suji awalnya sebagai pallawa atau pagar dan baruga atau pintu gerbang. Tetapi seiring berkembang nya zaman, Wala suji | [[File:Wala Suji.jpg|thumb|''Wala Suji''. (Foto: Rizky Ari Saputra / TM)]] | ||
'''''Wala Suji''''' adalah sebuah tradisi adat Bugis di Sulawesi Selatan yang biasa digunakan saat acara-acara penting seperti pernikahan. ''Wala Suji'' berbentuk seperti gapura tetapi menyerupai bagian depan rumah panggung suku Bugis-Makassar. Atapnya berbentuk segitiga dan disangga rangkaian anyaman bambu. Sebagai penghias, biasanya diberi janur kuning. ''Wala suji'' dibangun di tempat kedua mempelai yang mengadakan hajatan atau pernikahan.<ref name=":0">Pak Syarimuddin (49 tahun) dan Ibu Marwah (48 tahun), Desa Balong.</ref> | |||
== Fungsi dan kegunaan ''Wala Suji'' == | |||
Fungsi dan kegunaan ''Wala Suji'' awalnya sebagai ''pallawa'' atau pagar dan ''baruga'' atau pintu gerbang. Tetapi seiring berkembang nya zaman, ''Wala suji'' sudah biasa ditemukan di rumah masyarakat suku Konjo, Bugis atau Sulawesi Selatan karena biasanya masyarakat tidak membongkar bangunan ''Wala suji'' setelah melaksanakan pesta pernikahan.<ref name=":0" /> | |||
== Sumber: == | |||
TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Rizky Ari | |||
[[Category:Budaya]] | |||
[[Category:Adat]] | |||
[[Category:DAS Balantieng]] |
Latest revision as of 09:33, 17 April 2025
Wala Suji adalah sebuah tradisi adat Bugis di Sulawesi Selatan yang biasa digunakan saat acara-acara penting seperti pernikahan. Wala Suji berbentuk seperti gapura tetapi menyerupai bagian depan rumah panggung suku Bugis-Makassar. Atapnya berbentuk segitiga dan disangga rangkaian anyaman bambu. Sebagai penghias, biasanya diberi janur kuning. Wala suji dibangun di tempat kedua mempelai yang mengadakan hajatan atau pernikahan.[1]
Fungsi dan kegunaan Wala Suji
Fungsi dan kegunaan Wala Suji awalnya sebagai pallawa atau pagar dan baruga atau pintu gerbang. Tetapi seiring berkembang nya zaman, Wala suji sudah biasa ditemukan di rumah masyarakat suku Konjo, Bugis atau Sulawesi Selatan karena biasanya masyarakat tidak membongkar bangunan Wala suji setelah melaksanakan pesta pernikahan.[1]
Sumber:
TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Rizky Ari