Ma'teke Pare: Difference between revisions
Rzky Ari 14 (talk | contribs) No edit summary |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Ma'teke Pare.jpg|thumb|Kegiatan Ma'teke Pare ]] | [[File:Ma'teke Pare.jpg|thumb|Kegiatan Ma'teke Pare ]] | ||
''Ma’teke Pare'' merupakan suatu kegiatan mengangkut hasil panen padi atau komoditas pertanian lainnya menggunakan hewan kuda. ''Ma’teke pare'' ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi sebuah kebiasaan di daerah sekitar hilir bulukumba seperti di desa Manjalling. Alasan menggunakan kuda untuk mengangkut hasil panen padi, karena banyak lahan-lahan sawah yang kondisi jalan dan rutenya masih sulit dilalui kendaraan atau alat pengangkut lainnya. Biasanya satu kuda dapat mengangkut dua karung padi sekali perjalanan yang dituntun oleh satu orang. Tetapi ini tergantung juga dengan kekuatan dan fisik kuda tersebut, apabila kudanya besar dan kuat bisa mengangkut sampai 4 karung padi sekali perjalanan. Dari kegiatan ''Ma’teke Pare'' ini sudah pasti ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi sama sekali karena tidak memakai mesin berbahan bakar. | ''Ma’teke Pare'' merupakan suatu kegiatan mengangkut hasil panen padi atau komoditas pertanian lainnya menggunakan hewan kuda. ''Ma’teke pare'' ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi sebuah kebiasaan di daerah sekitar hilir bulukumba seperti di desa Manjalling. Alasan menggunakan kuda untuk mengangkut hasil panen padi, karena banyak lahan-lahan sawah yang kondisi jalan dan rutenya masih sulit dilalui kendaraan atau alat pengangkut lainnya. Biasanya satu kuda dapat mengangkut dua karung padi sekali perjalanan yang dituntun oleh satu orang. Tetapi ini tergantung juga dengan kekuatan dan fisik kuda tersebut, apabila kudanya besar dan kuat bisa mengangkut sampai 4 karung padi sekali perjalanan. Dari kegiatan ''Ma’teke Pare'' ini sudah pasti ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi sama sekali karena tidak memakai mesin berbahan bakar. | ||
== Sumber: == | |||
Ibu Hasniati (45 tahun), Ketua Kelompok Perempuan Desa Manjalling | |||
TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Rizky Ari<gallery widths="120" heights="120"> | |||
<gallery widths="120" heights="120"> | |||
</gallery> | </gallery> | ||
[[Category:Peralatan pertanian]] | [[Category:Peralatan pertanian]] | ||
[[Category:Pertanian]] | [[Category:Pertanian]] | ||
<references /> | |||
Revision as of 09:28, 2 January 2025
Ma’teke Pare merupakan suatu kegiatan mengangkut hasil panen padi atau komoditas pertanian lainnya menggunakan hewan kuda. Ma’teke pare ini sudah dilakukan sejak lama dan menjadi sebuah kebiasaan di daerah sekitar hilir bulukumba seperti di desa Manjalling. Alasan menggunakan kuda untuk mengangkut hasil panen padi, karena banyak lahan-lahan sawah yang kondisi jalan dan rutenya masih sulit dilalui kendaraan atau alat pengangkut lainnya. Biasanya satu kuda dapat mengangkut dua karung padi sekali perjalanan yang dituntun oleh satu orang. Tetapi ini tergantung juga dengan kekuatan dan fisik kuda tersebut, apabila kudanya besar dan kuat bisa mengangkut sampai 4 karung padi sekali perjalanan. Dari kegiatan Ma’teke Pare ini sudah pasti ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi sama sekali karena tidak memakai mesin berbahan bakar.
Sumber:
Ibu Hasniati (45 tahun), Ketua Kelompok Perempuan Desa Manjalling
TM untuk Knowledge Management GEF SGP fase 7 / Rizky Ari
