Singkong Nusa Penida: Difference between revisions
From Akal Lokal
Rzky Ari 14 (talk | contribs) (Created page with "thumb|362x362px|Potongan tipis-tipis singkong Nusa Penida. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto Hal. 85) Dahulu, secara tradisional makanan pokok andalan masyarakat Nusa Penida adalah jagung dan singkong. Singkong merupakan golongan tanaman yang mudah tumbuh di lahan tanah berbatu seperti di Nusa Penida. === Cara Penyimpanan: === Sebagai persediaan bahan makanan, masyarakat Nusa Penida memiliki cara penyimp...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 1: | Line 1: | ||
[[File:Parutan Singkong Nusa Penida 2.png|thumb|362x362px|Potongan tipis-tipis singkong Nusa Penida. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto | [[File:Parutan Singkong Nusa Penida 2.png|thumb|362x362px|Potongan tipis-tipis singkong Nusa Penida. (Foto: Buku Jejak Pangan Lokal Nusantara / Edy Susanto, hal. 85)]] | ||
Dahulu, secara tradisional makanan pokok andalan masyarakat Nusa Penida adalah jagung dan singkong. Singkong merupakan golongan tanaman yang mudah tumbuh di lahan tanah berbatu seperti di Nusa Penida. | Dahulu, secara tradisional makanan pokok andalan masyarakat Nusa Penida adalah jagung dan singkong. Singkong merupakan golongan tanaman yang mudah tumbuh di lahan tanah berbatu seperti di Nusa Penida. | ||
== Cara Penyimpanan == | |||
Sebagai persediaan bahan makanan, masyarakat Nusa Penida memiliki cara penyimpanan agar dapat awet dan tidak mudah rusak. Caranya adalah sebagai berikut: | Sebagai persediaan bahan makanan, masyarakat Nusa Penida memiliki cara penyimpanan agar dapat awet dan tidak mudah rusak. Caranya adalah sebagai berikut: | ||
# | # Singkong harus dipotong tipis-tipis terlebih dahulu. | ||
# Lalu, dijemur untuk menghilangkan kandungan airnya. | # Lalu, dijemur untuk menghilangkan kandungan airnya. | ||
# Saat hendak dikonsumsi, sebelum diolah potongan-potongan singkong kering akan direndam di dalam air untuk mengembalikan hidrasinya. | # Saat hendak dikonsumsi, sebelum diolah potongan-potongan singkong kering akan direndam di dalam air untuk mengembalikan hidrasinya. | ||
# Baru kemudian ditanak seperti kita menanak nasi. | # Baru kemudian ditanak seperti kita menanak nasi. | ||
== Minat Konsumsi == | |||
Sekarang, generasi yang lebih muda cenderung untuk memilih nasi dibandingkan dengan jagung dan singkong. Lama kelamaan, nantinya mungkin sudah tak akan ada lagi orang yang berminat makan kedua makanan pokok tradisional itu | Sekarang, generasi yang lebih muda cenderung untuk memilih nasi dibandingkan dengan jagung dan singkong. Lama kelamaan, nantinya mungkin sudah tak akan ada lagi orang yang berminat makan kedua makanan pokok tradisional itu. | ||
Akibatnya, bakal makin sedikit saja orang yang akan menanamnya. Karena, hasilnya bakal jadi sangat sulit untuk dijual. Apabila dikirim ke daratan Bali pun tidak akan ekonomis. Biaya transportasi yang dibutuhkan kemungkinan akan lebih mahal, bila dibandingkan dengan harga jual jagung atau singkong itu sendiri. | |||
== Sumber: == | |||
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=sharing Jejak Pangan Lokal Nusantara.] Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Literasi Visual15 (hal. 84-85) | Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. [https://drive.google.com/file/d/1hOvBAx4QHgaDAnCpzoCjuocLY2KVJdgG/view?usp=sharing Jejak Pangan Lokal Nusantara.] Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Literasi Visual15 (hal. 84-85) | ||
[[Category:Pangan Lokal]] | [[Category:Pangan Lokal]] | ||
Latest revision as of 07:34, 30 January 2025
Dahulu, secara tradisional makanan pokok andalan masyarakat Nusa Penida adalah jagung dan singkong. Singkong merupakan golongan tanaman yang mudah tumbuh di lahan tanah berbatu seperti di Nusa Penida.
Cara Penyimpanan
Sebagai persediaan bahan makanan, masyarakat Nusa Penida memiliki cara penyimpanan agar dapat awet dan tidak mudah rusak. Caranya adalah sebagai berikut:
- Singkong harus dipotong tipis-tipis terlebih dahulu.
- Lalu, dijemur untuk menghilangkan kandungan airnya.
- Saat hendak dikonsumsi, sebelum diolah potongan-potongan singkong kering akan direndam di dalam air untuk mengembalikan hidrasinya.
- Baru kemudian ditanak seperti kita menanak nasi.
Minat Konsumsi
Sekarang, generasi yang lebih muda cenderung untuk memilih nasi dibandingkan dengan jagung dan singkong. Lama kelamaan, nantinya mungkin sudah tak akan ada lagi orang yang berminat makan kedua makanan pokok tradisional itu.
Akibatnya, bakal makin sedikit saja orang yang akan menanamnya. Karena, hasilnya bakal jadi sangat sulit untuk dijual. Apabila dikirim ke daratan Bali pun tidak akan ekonomis. Biaya transportasi yang dibutuhkan kemungkinan akan lebih mahal, bila dibandingkan dengan harga jual jagung atau singkong itu sendiri.
Sumber:
Damayanti, Ery dan Masjhur Nina. 2022. Jejak Pangan Lokal Nusantara. Jakarta:Terasmitra bekerjasama dengan GEF-SGP Indonesia dan Literasi Visual15 (hal. 84-85)
