Hopali: Difference between revisions
Selia Nangi (talk | contribs) (Created page with "''Hopali'' adalah sebutan untuk pohon beringin yang pucuk daunnya dapat dimanfaatkan untuk sayur oleh masyarakat Binongko. Pucuk daun ini cepat tua, sehingga harus cepat dipetik. Jika sudah tua, daun menjadi keras dan tidak bisa dijadikan sayur lagi. Biasanya, pucuk daun Hopali disayur kua santan atau ditumis. Pucuk Hopali tumbuh mendekati musim hujan. sehingga pohon ini kerap dibaca sebagai alam. Jika pucuk daun ini keluar , pertanda musim hujan telah dekat. <ref>Buku W...") |
Lia de Ornay (talk | contribs) No edit summary |
||
| Line 1: | Line 1: | ||
''Hopali'' adalah sebutan untuk pohon beringin yang pucuk daunnya dapat dimanfaatkan untuk sayur oleh masyarakat Binongko. Pucuk daun ini cepat tua, sehingga harus cepat dipetik. Jika sudah tua, daun menjadi keras dan tidak bisa dijadikan sayur lagi. Biasanya, pucuk daun Hopali | '''''Hopali''''' adalah sebutan untuk pohon beringin yang pucuk daunnya dapat dimanfaatkan untuk sayur oleh masyarakat Binongko. Pucuk daun ini cepat tua, sehingga harus cepat dipetik. Jika sudah tua, daun menjadi keras dan tidak bisa dijadikan sayur lagi. Biasanya, pucuk daun ''Hopali'' dibuat menjadi sayur kuah santan atau ditumis. Pucuk ''Hopali'' tumbuh mendekati musim hujan sehingga pohon ini kerap dibaca sebagai tanda alam. Jika, pucuk daun ini keluar, pertanda musim hujan telah dekat. <ref>Fitria, Linda, dkk. 2021. [https://drive.google.com/file/d/1SuW9VQKLTkgG4dibKGmWhFWRCe22eISu/view?usp=drive_link Wakatobi dalam Pusaran Zaman: Sebuah Antologi]. Jakarta: Terasmitra dan Wisanggeni91</ref> | ||
<references /> | |||
[[Category:Makanan lokal]] | |||
[[Category:Tanaman Lokal]] | |||
[[Category:Wakatobi]] | |||
[[Category:Kemampuan membaca alam]] | |||
Revision as of 10:43, 27 December 2024
Hopali adalah sebutan untuk pohon beringin yang pucuk daunnya dapat dimanfaatkan untuk sayur oleh masyarakat Binongko. Pucuk daun ini cepat tua, sehingga harus cepat dipetik. Jika sudah tua, daun menjadi keras dan tidak bisa dijadikan sayur lagi. Biasanya, pucuk daun Hopali dibuat menjadi sayur kuah santan atau ditumis. Pucuk Hopali tumbuh mendekati musim hujan sehingga pohon ini kerap dibaca sebagai tanda alam. Jika, pucuk daun ini keluar, pertanda musim hujan telah dekat. [1]
- ↑ Fitria, Linda, dkk. 2021. Wakatobi dalam Pusaran Zaman: Sebuah Antologi. Jakarta: Terasmitra dan Wisanggeni91
